
aceh racing - Minggu ini (9/11) konsentrasi pelaku balap karapan tertuju di Bantul, Jogja. Di situ
akan digelar AHRS Indonesia Dragbike Championship (AIDC) seri ke-4.
“Yup, dari rencana semula digelar di Pati, terkendala perizinan dan
digeser ke Bantul. Ini kali pertama sirkuit Manding dipakai. Semua masih awam dengan kondisi lintasan,”bilang Yuda Prasetya, komandan Erdeve Racing Organizer Indonesia, promotor gelaran yang didukung AHRS itu.
Yudha,
bicara itu saat jumpa portal ini di Grand Final Grasstrack Temanggung,
Jateng lalu. Diceritakan lebih lanjut dibanding seri sebelumnya, ada
beberapa hal yang menjadi perhatian panitia. Katanya kelas-kelas utama tetap dimainkan babak penyisihan dan final. Khusus
supporting kelas langsung memainkan babak final, alias memangkas
beberapa race. Mudah-mudahan selesai sebelum malam tiba,”urai Yudha yang mantan drag biker papan atas itu.

Ninja yang sedang diincar.
Tetap yang menjadi perhatian persaingan pada kelas-kelas utama dengan catatan waktu yang lebih menjanjikan. Disebut begitu, sensor lampu yang dipakai memang masih model ‘biasa’. Itu artinya, kemampuan ‘tembak’ lampu joki sekaliber Eko Chodox Sulistyo (Semarang), Dwi Batank (Semarang) dipastikan jadi bagian cerita yang ditunggu.
“Perseteruan sport 2 tak 155 cc TU, 140 TU dan FFA paling hot. Persaingannya merata, bisa saja ada kejutan dari joki non unggulan,”sambung Benny Kimpling, juru cuap gelaran yang siap menghidupkan suasana raceday nanti.
Macam cerita-cerita sebelumnya, aroma penasaran kerap menghiasi perseteruan diantara jagoan trek lurus ini. Satu diantaranya adalah Ninja TU karya Yudha Sanjaya (Jogja), langganan podium lima besar tapi di seri TPM Senayan lalu justru Ninja TU doi yang mengunci 7.124 detik dengan joki Dadank Japronk (Kediri).
Padahal katanya, tak ada spek yang istimewa, namun memainkan finishing porting yang lebih hati-hati alias teliti dengan pisau korek. Selebihnya seperti umumnya Ninja TU dengan karbu PWK 38 air strike, membran V-Force 3, dan koil YZ. “Tapi, kita punya misi membuktikan kualitas knalpot TYB produk sendiri,”kata Kemo, sapaan akrab mekanik bongsor yang diangguki Raditya Hurangga alias Angga K-Ijo, owner tim.
Bagaimana serunya pertarungan di kelas itu? Pastinya, mekanik papan
atas lain macam Nugroho alias Potter (OTD Racing), AB Bendol (TRD TDC
Mc), Aan (OP 27) memastikan siap tarung. Kalo sekedar tarung sih biasa
bro, bisa nggak 7,0 detik?
0 komentar:
Posting Komentar