

Gbr-1

Gbr-2
Gejalanya usai ganti roller baru justru motor lari ditempat, kayak ditahan. Jika pada motor yang pake perbandingan gigi atau sprocket, kayak gir kebesaran. Begitu gas dibejek mesinnya teriak tapi motor jalan ditempat.
Setelah CVT dibongkar lagi si Fandi baru sadar ternyata ada perbedaaan
diameter antara roller baru dengan standar motor.
Itu yang menyebabkan gerakannya seret karena tertahan dinding rumah roller(gbr-1). Padahal yang terpasang roller orisinal, namun tetap saja kegedean. “Standarnya berdiameter 13 mm, nah yang baru kadang lebih besar 0,5 mm (gbr-2),” terangnya berapi-api. Maklum otaknya dibuat puyeng kayak putaran roller sampai bolak balik bongkar, capek deeh…

Gbr-3

Gbr-4
Karena
itu Fandi mengakali roller tadi dengan cara mengampelas bagian sisi
kanan-kiri roller. Do’I pake ampelas halus ukuran 400 (gbr-3). “Biar hasilnya halus kayak pipinya cewek depan rumah,” candanya. Sudah bisa senyum dia. Ingat roller ada 6 biji semuanya harus dicek ulang ketebalannya.
Kalo
sudah di ampelas coba taruh roller di rumahnya lalu coba gerakkan
roller satu per satu. Nah kalo gerak roller semuanya sudah tak tertahan
alias longgar berarti sudah pas (gbr-4).
Tinggal rakit lagi CVT-nya dan coba jalankan motor. O iya buat yang
belum tahu cara bongkar CVT Honda Beat cari di kanal sebelah disana sudah ada tipsnya, juga tips untuk ganti roller. Meski beda merk namun intinya sama.
0 komentar:
Posting Komentar