
aceh racing - Kompor meleduk! FFA
di bawah 7 detik di seri 4 AHRS Indonesia Dragbike Championship 2014,
semata sensor. Di acara yang mengambil lintasan Jl. Ringroad Manding,
Bantul, Jogja pada Minggu 9 November 2014 itu, pakai sensor biasa.
Sensor ini bisa 'diakali' oleh joki untuk mengembangkan putaran mesin
segera dapat tenaga konstannya.

Rangga dan Cebonk. Sakses deh
Yang jadi pertanyaan, apa pendorong catatan waktu fantastis itu setelah menunggu sekian lama. Katanya sih, lintasan Ringroad sedikit menurun. “Bisa jadi begitu. Apalagi dengan lampu start pakai model sensor biasa. Di balik itu, memang Ninja TU kompetitif,” kata Raditya Hurangga alias Angga k-Ijo tim asal Nganjuk itu.
Kalau portal ini setuju disebut pengaruh sensor dan turunan. Mudah mendeteksinya, ada empat kontestan lain di kelas ini menembus 6,9-an detik. Juga Ninja TU K-Ijo ikut final sport 2T 155 cc TU lewat Cebonk berlari 6,989 detik. Pokoknya wow deh.
Lebih luas lagi semua kelas berhasil mempertajam waktunya. Di Bebek 200
yang sangat susah berlari 7.4 detik, di event AHRS ini bisa 7.3 detik.
Boleh
dong diterjemahkan lewat logika tekniknya. Pada sensor biasa motor ada
toleransi bergerak, sehingga rpm bisa dikembangkan lebih awal. Joki akan
memainkan rem sembari menaikan rpm. Begitu start hanya sebentar mesin
telah dapat peak power alias tenaga ideal yang bikin motor
makin laju dan stabil. Apalagi ditambah dorongan menurun, makin cepat
dapat stabilitas dan tenaga maksimumnya.
Bandingkan dengan lampu start satu titik. Rpm dinaikan dari putaran idle
standar mesin tersebut. Putaran mesin dinaikan seiring kecepatan alias
diurut, tingginya rpm sesuai skill joki. "Makanya pada sensor 1 titik
pembalap lebih hati-hati. Kan kalau mesin dikasarin, justru tenaga
datang tiba-tiba bikin repot hendlingnya," jelas Eko Chodox yang di
Bebek 130 catatannya di AHRS juga tajam dibanding doski ikut di sensor 1 titik.
Toh yang namanya juara tetap keberhasilan joki, mekanik dan tim. Mereka
keluar tercepat di antara banyak yang cepat. Macam Ninja TU K-Ijo itu.
Ia bisa mengalahkan Fandi Pendol (Semarang) dengan 6.940 detik di urutan
kedua. Pendol berbendera MPK Racing Pasuruan memacu Ninja TU korekan
Nugroho alias Potter. Ninja TU corak biru itu sudah tampil di kanal MODIF
portal ini. Potter menyebut bahwa spek kali ini masih dengan data
sebelumnya. Potter siap membalas di TPM seri 5 mendatang di Delta Mas,
Cikarang, Jabar pada 22 - 23 November 2014!
0 komentar:
Posting Komentar