ManiakMotor - Piston diameter 54,3 mm dengan dome
2 mm, kompresinya dapat 12,5:1. Cukup aneh ikut-ikutan di drag bike
Honda Supra X125 yang satu ini. Memang sih tidak berdiri sendiri untuk
dapat torsi yang baik. Sebab Supra X125 memang kaya torsi. Kalau
ditelusuri, ‘spek’ korekannnya macam road race.

Masih bisa dicekek lagi nih
Di balik layar ada nama Saiful AB. Dia dulunya mekanik tim roadrace Honda Aries Putra. Ooo dialah, otaknya. Tahun ini ilmu koreknya coba dipakai di lintasan lurus 201 meter. Makanya korekannya juga nggak beda jauh dengan Supra X125 yang dipakai roadrace masa kini.
Bahkan
sama dengan aturan sekarang menggunakan bahan bakar Pertamax Plus.
“Yang penting kan dapat torsi yang kuat, seperti tuntan sensor start di
Jawa Timur. Kompresi bukan satu-satunya hitungan penentu tenaga yang
kuat. Masih ada pengapian dan kem. Pengapian saya pakai Pro Drag 2,
produk Rextor terbaru,” jelas Saiful yang asli Ngajuk, Jatim sudah
berkali-kali menurunkan motor ini di trek lurus.
Knalpot, magnet, karbu dan gir yang enteng bersama rantai SSS
Itu tuh, CDI Rextor Pro Drag 2 memang diciptakan khusus drag bike. Salah satu kelebihannya adalah quic shifter. DI kotak CDI-nya suda ada program saat pindah gigi tanpa perlu pencet kopling yang penting rasio pas, rpm tidak bakal keriting. Juga grafik fiturnya yang kejam dan silakan disetel sesuai kinerja joki di garis start.
Makanya
prestasi layak diperhitungkan. Event baru lalu di Drag Bike Gresik
kelas Bebek 4 tak TU 130 cc, mampu kedua dan mengacak-acak dominasi
keluarga Yamaha macam Crypton, Vega atau Jupiter Z. Best time 8,413 detik lewat Yopi Nexcom. Reaction time
si Yopi cuma 0,001 detik, itu artinya reaksi startnya tepat. Catatannya
hanya kalah tipis dengan Vega gacoan Eko Chodox (8,358 detik) saat di
Gresik itu.

CDI Rextor Pro Drag
Dengan karakter dasar lewat stroke panjang dari Supra X125, torsi katanya sudah oke. Saiful tinggal mengawinkan dengan onderdil yang berhubungan. Misalnya durasi kem yang tidak lama terbuka. Itu bagian dari waktu pempatan bahan bakar yang cukup padat. Soal angka durasinya silakan lihat di DATA MODIFIKASI. “Cabut-cabut motor tidak kalah dengan kompresi tinggi yang bakai bahan bakar bensol,” puji Yopi yang langganan ngegas motor ini.
Lift atau angkatan kem sama dengan tonjokannya pada klep, dibikin podo
dengan ukuran-ukuran mesin road race. Klepnya juga dari Honda Sonic
yang metarialnya tahan terhadap kompresi. Soal diameter sekali lagi
intip tuh DATA MODIFIKASI, lengkap di sana, jack.
Selain
itu pemakaian bobot balancer kopling juga ngaruh, hanya 250 gram
ditemani magnet YZ125 yang beratnya 450 gram. Kompresi tidak terbebani
sehingga ringan mesin bergasing. “Ukuran balancer ini beda dengan biasa
di road race yang banyak menikung,” tutup Saiful sembari bilang ia pakai
karbu PWK Sudco 28 mm.
0 komentar:
Posting Komentar